A.
Definisi
dan Karakteristik Soal Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda ( Multiple choice test ) yaitu tes dimana
setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari satu.
Biasanya terdapat dua sampai lima alternatif jawaban yang disuguhkan dan jumlah
alternatif jawaban tersebut tidak boleh terlalu banyak karena akan sangat
membingungkan dan juga sangat menyulitkan penyusunan butir soal. Tipe soal pilihan ganda
memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Terdiri
dari dua bagian, yaitu stem dan option.
b. Memiliki
jumlah alternatif jawaban lebih dari Satu
c. Alternatif
jawaban antara 2 hingga 5.
Adapun jenis-jenis soal
pilihan ganda sebagai berikut.
1. Pilihan
Ganda Analisis Bubungan Antar-hal atau
sebab akibat
Pilihan
ganda hubungan antar-hal atau sebab akibat terdiri dari dua pernyataan. Kedua
pernyataan tersebut dihubungkan oleh kata “SEBAB”. Pada bentuk soal pilihan
ganda antar-hal atau sebab akibat ini, siswa dituntut untuk mengidentifikasi
hubungan sebab-akibat antara pernyataan pertama (yang merupakan akibat) dan
pernyataan kedua (yang merupakan sebab). Kedua pernyataan itu dapat benar,
salah, atau dapat juga pernyataan yang satu benar, yang lain salah. Apabila kedua
pernyataan itu benar, yang perlu diperhatikan ialah apakah kedua pernyataan itu
mempunyai hubungan sebab-akibat.
Contoh :
Petunjuk
:
Untuk
soal berikut pilihlah :
a. Jika
pernyataan pertama betul, pernyataan kedua betul dan keduanya mempunyai
hubungan sebab-akibat.
b. Jika
pernyataan pertama betul, pernyataan kedua betul, tetapi keduanya tidak memiliki
hubungan sebab-akibat.
c. Jika
salah satu dari kedua pernyataan salah.
d. Jika
kedua pernyataan salah.
Soal
:
Penduduk
yang tinggal di daerah dataran tinggi bekerja sebagai petani, dan penduduk yang
tinggal di daerah pantai bekerja sebagai nelayan
Sebab
Kenampakan
alam di lingkungan tempat tinggal mempengaruhi keadaan sosial budaya seperti
mata pencaharian penduduk.
Maka
kunci jawabannya adalah a.
2. Pilihan
Ganda Analisis Kasus
Pada
tes bentuk pilihan ganda analisis kasus peserta tes dihadapkan pada suatu
kasus. Kasus ini disajikan dalam bentuk cerita, peristiwa, dan sejenisnya.
Kepada peserta tes diajukan beberapa pertanyaan. Setiap pertanyaan dibuat dalam
bentuk melengkapi pilihan.
Bentuk
tes analisis kasus menggunakan petunjuk
sebagai berikut :
Untuk
menjawab butir soal berikut ini desediakan kasus. Pahamilah secara cermat,
kemudian jawablah soal-soal berikutnya.
Contoh
:
“Kadit Lantas Polda DIY Letkol
Pol.....menjelaskan jumlah kecelakaan lalu lintas di Daerah Istimewa Yogyakarta
bulan Januari-November 2008 meningkat dibandingkan tahun 2007. Meningkatnya
kecelakaan lalu lintas itu antara lain karena terhentinya Operasi Zebra yang
menjadi operasi rutin lalu lintas. Disamping itu pengguna jalan raya yang hanya
disiplin jika ada petugas”.
Pertanyaan :
Meningkatnya
kecelakaan lalu lintas di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak hanya disebabkan
karena terhentinya Operasi Zebra, tetapi juga disebabkan......
a. Pengawas
lalu lintas yang tidak pernah kendor.
b. Volume
kendaraan di jalan makin bertambah.
c. Angkutan
yang terlibat dalam pengaturan lalu lintas dikurangi jumlahnya.
d. Potensi
lalu lintas belum dikerahkan secara maksimal.
Kunci jawabannya adalah D.
3.
Pilihan Ganda Kompleks
atau Pilihan Ganda Asosiasi
Bentuk
pilihan ganda kompleks atau pilihan ganda asosiasi hampir sama dengan bentuk
pilihan ganda biasa, hanya saja cara menjawabnya lebih kompleks. Dalam pilihan
ganda biasa hanya ada satu jawaban yang paling benar atau tepat, tetapi pada
pilihan ganda asosiasi jawaban yang benar dapat lebih dari satu, mungkin 2, 3,
atau 4. Jadi dalam pilihan ganda asosiasi diperbolehkan menuliskan keempat
alternatif pilihan sebagai jawaban yang benar.
Contoh :
Petunjuk
:
Untuk
soal berikut ini pilihlah :
a. Jika
hanya (1), (2), dan (3) betul
b. Jika
hanya (1), dan (3) betul
c. Jika
hanya (3), dan (4)
d. Jika
hanya (4) betul
Soal :
Medan
magnet dapat ditimbulkan oleh .....
(1)
muatan listrik yang bergerak.
(2)
konduktor yang dialiri arus searah.
(3)
konduktor yang dialiri arus bolak-balik.
(4)
muatan listrik yang tidak bergerak.
Jadi kunci jawabannya adalah a (1,2,dan
3 betul)
4.
Pilihan Ganda dengan
Diagram, Grafik, Tabel, dan sebagainya
Bentuk
soal tes ini mirip analisis kasus, baik struktur maupun pola
pertanyaannya. Perbedaannya yaitu dalam
tes bentuk ini tidak disajikan kasus dalam bentuk cerita atau peristiwa, tetapi
kasus tersebut berupa diagram, gambar, grafik maupun tabel.
Contoh :
Perhatikan tabel perbedaan arteri dengan
vena berikut ini !
|
Macam perbedaan
|
Arteri
|
Vena
|
|
1.
Dinding
|
Tebal dan elastis
|
Tipis dan kurang elastis
|
|
2.
aliran darah
|
Meninggalkan jantung
|
Menuju jantung
|
|
3.
tekanan
|
Kuat
|
Lemah
|
|
4.
darah di
dalamnya
|
Banyak mengandung
|
Banyak mengandung
|
|
5.
letak
|
Lebih ke dalam permukaan
|
Dekat permukaan tubuh
|
|
6.
klep
|
Hanya satu pada pangkal
|
Banyak di sepanjang vena
|
Berdasarkan
tabel di atas, maka perbedaan antara arteri dengan vena berdasarkan fungsinya
terletak pada .......
a. 1
dan 3
b. 2
dan 4
c. 3
dan 5
d. 4
dan 5
Kunci jawabannya adalah b (2 dan 4).
Dilihat dari strukturnya, bentuk soal
pilihan ganda terdiri atas:
1.
Stem,
yaitu pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan
2.
Option,yaitu
sejumlah pilihan atau alternatif jawaban,
yang terdiri dari:
a. Kunci, yaitu jawaban yang
benar atau paling tepat
b. Distractor, yaitu jawaban-jawaban
lain selain kunci jawaban (pengecoh)
Contoh:
a.

Jenewa Kunci
Jenewa Kunci
b.
Den
Haag
Den
Haag
c.
London Distractor Option
d.
New York
Siswa disarankan untuk membaca stem dan daftar pilihan dan memilih satu
pilihan yang tepat
atau yang terbaik. Pilihan yang tepat pada setiap soal disebut jawaban, dan pilihan
tersisa disebut pengecoh (juga disebut pemikat atau gagal). Pilihan-pilihan yang
tidak tepat fungsinya dalam soal untuk mengecoh siswa
yang ragu-ragu mengenai jawaban yang tepat.
B.
Kelebihan
dan kelemahan alat evaluasi tersebut
Kelebihan Tes Pilihan Ganda
a. Butir
soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur segala level tujuan
pembelajaran, mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling
kompleks, kecuali tujuan yang berupa kemampuan mendemonstrasikan, keterampilan
menyatakan sesuatu secara ekspresif. Misalnya, tujuan yang ingin diukur adalah
memperlihatkan keindahan tulisan, kemampuan membuat gambar, atau kemampuan
mendemonstrasikan keseimbangan tubuh. Hal-hal tersebut tidak dapat diukur
dengan butir soal objektif manapun, termasuk tipe pilihan ganda.
b. Karena
karakteristik butir soal pilihan ganda hanya menuntut waktu mengerjakan soal
minimal, maka setiap perangkat tes yang menggunakan butir soal pilihan ganda
sebagai alat ukur dapat menggunakan jumlah butir soal yang relatif banyak dan karena
itu penarikan sampel pokok bahasan yang akan diujikan dapat lebih luas. Jadi
Setiap perangkat tes dapat mencangkup hampir
seluruh cakupan mata pelajaran.
c. Penskoran
hasil tes dapat dilakukan secara objektif. Dengan demikian maka tidak ada unsur
subjektivitas pemeriksa masuk ke dalam skor hasil ujian. Bahkan, karena
sifatnya maka penskoran dapat dilakukan dengan mesin. Karena itu, maka dapat
dikerjakan dalam waktu sangat singkat.
d. Tipe
butir soal dapat disusun sedemikian rupa sehingga menuntut kemampuan peserta
tes untuk membedakan berbagai tingkatan kebenaran sekaligus. Misalnya, dapat
disusun butir soal dengan pilihan yang seluruhnya benar, tetapi dalam tingkatan
kebenaran yang berbeda. Peserta tes diminta untuk menyatakan butir jawaban yang
paling benar di antara semua jawaban yang benar tersebut. Hal ini merupakan
kelebihan yang sukar diperoleh butir soal tipe lain.
e. Jumlah
pilihan yang disediakan melebihi dua. Karena itu, akan dapat mengurangi
keinginan peserta tes untuk menebak. Biasanya keinginan menjadi lebih besar
bila probabilitas untuk benar makin besar. Jadi pilihan lebih dari dua, maka
probabilitas untuk benar makin besar. Jadi bila pilihan lebih dari dua, maka
probabilityas untuk benar tebakannya akan kurang dari 50 %. Tentu hal ini tidak
berlaku bagi peserta tes yang memang ini menebak.
f. Tingkat
kesukaran butir soal dapat diatur, dengan hanya mengubah tingkat homogrnitas
alternatif jawaban. Semakin homogen alternatif jawaban, maka makin tinggi
tingkat kesukarannya. Dan sebaliknya, makin kurang homogenitas alternatif
jawaban, maka akan semakin rendah tingkat kesukaran butir soal.
g. Informasi
yang diberikan lebih kaya. Butir soal ini dapat memberikan informasi tentang
peserta tes lebih banyak kepada guru, terutama bila butir soal itu memiliki
homogenitas yang tinggi.Setiap pilihan peserta terhadap alternatif jawaban
merupakan suatu informasi tersendiri tentang penguasaan kognitif peserta tes
dalam bidang yang diujikan.
Kekurangan
a. Relatif
lebih sulit dalam penyusunan butir soal. Kesulitan menyusun butir soal tipe pilihan
ganda ini terutama untuk menemukan alternatif jawaban yang homogen. Seringkali
guru menyusun butir soal dengan hanya satu alternatif jawaban yang tersedia,
yaitu kunci jawaban. Alternatif lainnya dicari dan ditemukan secara
tergesa-gesa, sehingga alternatif jawaban tidak homogen. Butir soal seperti ini
tidak terlalu bernilai untuk mengukur kemampuan peserta tes.
b. Ada
kecenderungan bahwa guru menyusun butir soal tipe ini dengan hanya menguji atau
mengukur aspek ingatan, atau aspek yang paling rendah dalam ranah kognitif. Bukan
berarti bahwa aspek ini tidak penting dalam aspek belajar. Tetapi bila sebagian
butir soal itu hanya menguji satu aspek kognitif, maka perangkat tes tidak
terlalu berarti sebagai alat pengukur keberhasilan belajar secara menyeluruh.
c. Adanya
pengaruh kebiasaan peserta tes terhadap tes bentuk pilihan ganda (test twice) terhadap hasil tes peserta.
Jadi makin terbiasa seseorang dengan bentuk tes pilihhan ganda, makin besar
kemungkinan ia akan memperoleh skor yang lebih tinggi. Kenaikan skor karena tes twice ini sungguh pun cukup berarti tetapi
tidak akan sampai mengganggu interpretasi hasil individual, asalkan guru
menyadari adanya pengaruh tersebut.
C.
Prinsip
-prinsip pembuatan Pilihan Ganda
1. Gunakan
bahasa yang mudah dipahami
2. Jangan
mengutip langsung kalimat dari buku
3. Bila
merupakan pandangan seseorang, sebutkan tokohnya
4. Tidak
memberi isyarat jawaban bagi soal lain
5. Hindarkan
hal-hal yang sepele
6. Hindarkan
kebergantungan pada soal lain
D.
Membuat
contoh SK/ KD
TEMA
: KEPERLUAN SEHARI – HARI
KELAS
III SEMESTER 2
Mata Pelajaran IPS
Standar Kompetensi :
2.
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
Kompetensi Dasar :
2.1
Mengenal jenis-jenis pekerjaan.
1. Tujuan dari bekerja adalah untuk…..
a. Bermain-main
b. Mengisi
waktu luang
c. Memenuhi
kebutuhan
2. Salah
satu pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah…..
a. Guru
b. Petani
c. Penjual
bakso
3. Nelayan
bekerja di…..
a. Laut
b. Pabrik
c. Sekolah
4. Ketika bekerja, orang harus memiliki....
a. Baju kerja
b. Jadwal kerja
c. Semangat kerja
5. Salah
satu ciri orang yang memiliki semangat kerja adalah…..
a. Disiplin
b. Malas
c. Tidak
jujur
6. Salah
satu pekerjaan yang menghasilkan barang adalah…..
a. Dokter
b. Supir
angkut
c. Pengerajin
Kursi
7. Penjahit
merupakan pekerjaan yang menghasilkan barang berupa….
a. Baju
b. Kertas
c. Tahu
8. Orang
yang bertugas mengendarai kereta api disebut….
a. Nahkoda
b. Masinis
c. Sopir
9. Orang
yang bertugas untuk menertibkan lalu lintas disebut….
a. Polisi
b. Satpam
c. Tukang
parkir
10. Hasil pekerjaan pegawai bank berupa....
a. Barang
b. Jasa
c. Uang
E.
Penulisan
aitem
1. Inti
permasalahan harus dicantumkan dalam rumusan pokok soal, sehingga dengan
membaca pokok soal siswa sudah dapat menentukan jawaban sebelum dilanjutkan
membaca pilihan jawaban. Persyaratan ini tidak berlaku untuk butir soal
kesusastraan.
Contoh
1 (kurang baik):
Pulau
Jawa adalah pulau yang………
a. Menghasilkan
banyak minyak
b. Penduduknya
terpadat
c. Dijadikan
objek wisata
d. Mendapatkan
julukan pulau dewata
e. Kedudukan
ibukota Negara
Contoh 2 (yang lebih baik)
Pulau yang terpadat penduduknya di
Indonesia adalah pulau……….
a. Sumatera
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Sulawesi
e. Bali
Contoh yang kedua lebih baik daripada
contoh yang pertama karena dengan membaca pokok soal siswa sudah dapat membuat
jawaban sebelum membaca pilihan A, B, C, D, dan E.
2. Hindari
pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan. Peniadaan pengulangan kata
berarti menyangkut waktu menulis dan membaca serta menghemat tempat.
Contoh
yang kurang baik
Pulau
yang terpadat penduduknya di Indonesia adalah………
a. Pulau
Sumatera
b. Pulau
Jawa
c. Pulau
Kalimantan
d. Pulau
Sulawesi
e. Pulau
Bali
3. Hindari
rumusan kata yang berlebihan. Tidak selalu penjelasan terinci mempermudah
pengertian. Kadang-kadang justru dapat membingungkan dan mengaburkan
pengertian. Yang penting rumusan yang baik adalah rumusan yang berisi padat dan
jelas.
Contoh
kurang baik
Pulau
yang terpadat penduduknya di Indonesia sehingga sukar untuk meningkatkan
produksi pangan adalah pulau…..
a. Sumatera
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Sulawesi
e. Bali
Tambahan kata-kata “Sehingga sukar untuk
meningkatkan produksi pangan” membuat pengertian pernyataan menjadi kabur dan
kalimat yang harus dibaca menjadi lebih panjang.
4. Kalau
pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap maka kata atau kata-kata
yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di tengah-tengah
kalimat.
Contoh
yang kurang baik
Menurut De Bakey, …..adalah penyebab penyakit
penyempitan pembuluh darah.
a. Cholesterol
b. Kelebihan
berat
c. Merokok
d. Tekanan
batin
e. Banyak
olahraga
Contoh yang lebih baik
Menurut De bakey, penyakit penyempitan
pembuluh darah disebabkan oleh…..
a. Cholesterol
b. Kelebihan
berat
c. Merokok
d. Tekanan
batin
e. Banyak
olahraga
5. Susunan
alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana. Cara menyusun alternatif
jawaban disusun berderet dari atas ke bawah. Kalau yang dideretkan itu terdiri
dari satu kata, urutan ke bawah dibuat berdasarkan alfabet. Kalau yang dideretkan
bilangan, uruntan ke bawah berdasarkan bilangan yang makin bertambah besar atau
makin menurun atau diurutkan berdasarkan panjang kalimat.
6. Semua
pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar. Ciri
khas pilihan ganda dari tes objektif yang lain adalah pada pilihan ganda semua
alternatif jawaban ada kemungkinan sebagai jawaban yang benar, sehingga peserta
tes harus membaca dan memikirkan semua pilihan dan menentukan mana yang paling
tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hindari pengecoh yang dengan melihat
sepintas peserta tes sudah dapat menentukan pengecoh tersebut, tidak ada
sangkut pautnya dengan pokok soal atau pengecoh tersebut adalah jawaban yang
tidak masuk akal.
Contoh
yang kurang baik
Cara-cara
mengatasi perilaku menyimpang dari warga dinamakan……
a. Hukum
b. Norma
sosial
c. Nilai
sosial
d. Pengendalian
sosial
e. Proses
sosial
Contoh yang lebih baik
Cara-cara mengatasi perilaku menyimpang
dari warga dinamakan……
a. Pengaturan
sosial
b. Norma
sosial
c. Nilai
sosial
d. Pengendalian
sosial
e. Proses
sosial
7. Hindari
jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah. Ada
kecenderungan peserta tes memilih jawaban yang lebih panjang dan lebih terinci
sebagai jawaban yang benar. Oleh karena itu penyusunan butir soal tes berusaha
agar pengecoh dan jawaban yang benar ditulis sama panjang dengan rincian yang
sama.
Contoh
kurang baik
Contoh
diferensiasi sosial atas dasar profesi adalah…..
a. Berdirinya
KUD di setiap wilayah
b. Munculnya
berbagai partai politik
c. Maraknya
pemakaian narkoba oleh sebagian remaja
d. Pembentukan
kelompok organisasi keagamaan
e. Beragamnya
jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang seperti guru, dosen, dokter, pengacara,
dll.
Dalam
contoh di atas,E merupakan jawaban yang benar. Dari segi tulisan merupakan
alternatif jawaban yang paling panjang dan terperinci.
8. Hindari
adanya petunjuk atau indikator pada jawaban yang benar.
Contoh kalimat yang kurang baik
Agar
air panas dalam teko tidak cepat dingin, maka teko tersebut dibungkus dengan……
a. Kain
b. Seng
c. Tembaga
d. Timah
e. Alumunium
Dalam contoh di atas, A merupakan
jawaban yang benar, ada petunjuk bahwa A lain dari empat pilihan berikutnya.
Contoh yang lebih baik
Agar air panas bertahan panas jika
disimpan dalam bejana yang terbuat dari……
a. Tanah
b. Plastic
c. Keramik
d. Seng
e. Alumunium
9. Gunakan
3 atau lebih alternatif pilihan jawaban. Kalau hanya 2 pilihan, bentuk ini sama
dengan bentuk benar salah. 2 pilihan berarti tebakannya tinggi, sedangkan kalau
5 pilihan faktor
tebakan menurun yaitu 20%.
10.
Pokok soal diusahakan
tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak pasti misalnya
kebanyakan, seringkali, kadang-kadang dan sejenisnya.
contoh
kurang baik
kebanyakan
hewan yang hidupnya di dalam air, bernapas dengan……
a. Insang
b. Paru-paru
c. Kulit
d. Insang
dan paru-paru
e. Kulit
dan paru-paru
Contoh lebih baik
Berudu bernapas dengan…….
a. Insang
b. Paru-paru
c. Kulit
d. Insang
dan paru-paru
e. Kulit
dan paru-paru
11.
Pokok soal sedapat
mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan positif. Jika terpaksa menggunakan
pernyataan negatif maka kata negatif digarisbawahi, cetak miring atau ditulis
tebal.
Contoh
kurang baik
Pada
semua tumbuhan yang berdaun hijau, fotosintesis tidak akan terjadi tanpa…….
a. Udara,
tanah dan air
b. Cahaya,
udara dan tanah
c. Air,
cahaya dan udara
d. Air,
tanah dan cahaya
e. Cahaya
dan udara
Contoh kurang baik
Pada semua tumbuhan yang berdaun hijau,
fotosintesis akan terjadi bila terdapat…..
a. Udara,
tanah dan air
b. Cahaya,
udara dan tanah
c. Air,
cahaya dan udara
d. Air,
tanah dan cahaya
e. Cahaya
dan udara
F. Pemberian
skor
Rumus
Untuk mencari skor dalam tes tipe pilihan ganda ada dua macam, yaitu :
1. Sistem Tanpa Denda
Rumus :
Sk = B
Dengan
ketentuan:
Sk : Skor yang diperoleh peserta tes
B : Jumlah jawaban yang benar
Jadi
yang dihitung hanya jawaban yang benar saja,sedangkan jawaban yang salah tidak
mempengaruhi.
Kelebihan
dari sistem ini yaitu tidak ada peserta tes yang memperoleh skor negatif,
sedangkan kekurangannya yaitu
mendorong peserta tes berspekulasi dalam menjawab.
Soal kuis
1.
B/S Struktur
pilihan ganda terdiri dari Stem dan Option, di mana Option terdiri dari kunci jawaban dan Distractor.
2.
B/S Soal pilihan
ganda hanya menuntut sedikit waktu untuk mengerjakan soal, maka perangkat soal
pilihan ganda dapat dibuat dengan jumlah butir soal yang banyak agar dapat
mencakup seluruh cakupan mata pelajaran.
3.
B/S Bentuk soal pilihan
ganda asosiasi tidak memperbolehkan menuliskan keempat
alternatif pilihan sebagai jawaban yang benar.
4.
B/S Penskoran
sistem denda dalam bentuk soal pilihan
ganda dapat mengurangi kemungkinan peserta tes untuk
berspekulasi dalam menjawab soal tes.
5.
B/S Untuk bentuk
soal pilihan ganda, semakin sedikit alternatif pilihan jawaban semakin baik.
Kunci Jawaban: 1. B, 2. B, 3.
S, 4. B, 5. S
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zaenal.2009.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto Suharsimi.2002.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:PT
Bumi Aksara.
Purwanto Ngalim.1984.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Widoyoko Eko putro.2009.EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN Panduan
Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Makasih ya
BalasHapusterima kasih ilmunya
BalasHapusLuar biasa, terima kasih bu telah berbagi
BalasHapus