A.
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Dewasa
ini pembelajaran mata pelajaran PKn di sekolah dasar sebagian besar guru
menjelaskan materi dengan menggunakan metode yang monoton, yaitu ceramah.
Metode tersebut akan membuat siswa mudah jenuh saat pelaksanaan pembelajaran.
Agar pembelajaran dapat membuat siswa tertarik dan senang,maka guru perlu
mempersiapkan, merencanakan, dan melaksanakan pembelajaran secara matang dengan
baik.
Demi mewujudkan suatu pembelajaran yang
efektif, sebagai seorang guru sekolah dasar perlu untuk mempersiapkan,
merencanakan, dan melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran
yang akan dilakukan. Pembelajaran yang efektif terjadi akibat adanya komunikasi
yang baik antara guru dan siswa.
Sebagai seorang guru sekolah dasar mempersiapkan suatu
pembelajaran itu membutuhkan waktu yang lama karena hal ini berkaitan dengan
materi yang perlu diajarkan saat pembelajaran. Hal yang dipersiapkan sebelum
dilaksanakannya sebuah pembelajaran adalah pembuatan RPP, perencanaan metode
pembelajaran, media pembelajaran, sumber pembelajaran, dan langkah-langkah
pembelajaran. Oleh karena itu, agar kami sebagai calon guru SD semakin memahami
bagaimana cara mempersiapkan, merencanakan, dan melaksanakan pembelajaran
dengan baik, kami melakukan wawancara dengan seorang guru di SD Joannes Bosco.
2.
RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana
seorang guru mempersiapkan pembelajaran PKn di SD?
b. Bagaimana
seorang guru merencanakan pembelajaran PKn di SD?
c. Bagaimana
seorang guru melaksanakan pembelajaran PKn di SD?
3.
TUJUAN DAN MANFAAT
a. Mengetahui
cara guru dalam mempersiapkan pembelajaran PKn di SD.
b. Mengetahui
cara guru dalam merencanakan pembelajaran PKn di SD.
c. Mengetahui
cara guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn di SD.
B.
PEMBAHASAN
1.
PENJELASAN TENTANG PERLUNYA MEMAHAMI
PERSIAPAN, PERENCANAAN, MAUPUN PELAKSANAAN SUATU KEGIATAN TERMASUK KEGIATAN
PEMBELAJARAN PKN DI SD
Memahami
persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan sangat perlu dalam kegiatan
pembelajaran. Tanpa memahami persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik sehingga materi yang akan
disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran tidak dapat diterima dan dipahami
oleh siswa dengan baik. Oleh karena itu sangat perlu guru memahami persiapan,
perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran agar dapat terlaksana kegiatan
pembelajaran yang efektif.
2.
PERSIAPAN
Kelompok
kami telah melakukan wawancara dengan salah satu wali kelas I SD pada hari
Senin, 13 April 2015 di SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta. Kelas I di
SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta terdapat 3 kelas yaitu kelas I
Linguistik, I Kinestetik, dan I Empatik. Narasumber yang kami wawancarai
bernama Ibu Regina Rani Widahardi atau bisa disapa dengan Ibu Rani. Beliau
mengajar di kelas I Empatik. Kelompok kami
melakukan wawancara dengan beliau dengan tujuan untuk mengetahui pentingnya
mempersiapkan, merencanakan, dan melaksanakan pembelajaran PKn di sekolah
dasar. Sebelum melakukan wawancara, kelompok kami meminta ijin terlebih dahulu
kepada pihak sekolah. Setelah kami mendapat ijin dari pihak sekolah mengenai
wawancara ini, kami membuat surat ijin dengan bantuan sekretariat PGSD yang
kemudian ditandatangani oleh Ketua Program Studi PGSD dan dekan FKIP Universitas
Sanata Dharma. Surat yang telah kami terima dari pihak dekan, kami serahkan
kepada pihak sekolah dan saat itu juga kami melakukan wawancara dengan Ibu Rani.
Sebelum
merencanakan suatu kegiatan pembelajaran, Ibu Rani telah mempersiapkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran bersama wali kelas I Linguistik dan
Kinestetik. Mereka bertiga saling berkoordinasi dalam hal mempersiapkan perangkat
pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, hal-hal yang diperlukan
selama pembelajaran sehingga selama pembelajaran yang dilakukan untuk kelas I
di SD tersebut sama semua.
Agar
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik maka sebaiknya guru perlu
mempersiapkan segala sesuatu dengan matang dan sesuai dengan karakteristik
siswa di kelas. Yang dimaksud dengan persiapan yang matang yaitu kondisi dimana
guru telah mempersiapkan perangkat pembelajaran, baik Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran yang mendukung, lembar
evaluasi, nilai-nilai yang dapat diambil dari pembelajaran serta tindak lanjut
yang akan diberikan kepada tiap siswa di kelas.
3.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Hal
yang terkait dengan perencanaan pembelajaran adalah penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kelompok kami mendapatkan tugas untuk membuat
RPP dengan kurikulum 2013. Unsur-unsur pokok yang perlu direncanakan dalam
membuat RPP dengan kurikulum 2013 adalah tema; sub tema; kompetensi inti;
kompetensi dasar; indikator apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran; tujuan
pembelajaran tersebut; materi pembelajaran; alat, bahan, dan media yang akan
digunakan; sumber pembelajaran; langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran;
serta penilaian yang akan digunakan. Keterkaitan antar unsur-unsur tersebut
harus saling berkaitan satu sama lain sehingga pembelajaran dapat terlaksana
dengan baik.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah metode dalam penyampaian materi pembelajaran dan
media yang akan digunakan agar konsep dapat tersampaikan dengan baik. Selain
itu, langkah-langkah dalam pembelajaran harus diperhatikan agar siswa tidak
bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Pembelajaran
yang dilaksanakan di SD sebaiknya sesuai dengan RPP yang telah dibuat. RPP
mengandung materi yang sesuai dengan apa yang akan disampaikan kepada siswa.
Oleh karena itu, dalam tahap perencanaan, guru hendaknya mempertimbangkan RPP
yang telah dibuatnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas.
Sebaiknya guru merencanakan langkah-langkah pembelajaran yang menarik bagi
siswa agar siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.
4.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sebelum
melaksanakan pembelajaran di kelas, seorang guru telah mempersiapkan dan
merencanakan semua hal yang berkaitan dengan apa yang akan dilaksanakan saat
hari itu. Tetapi tidak semua hal yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh
guru dapat terlaksana semua dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan
sebelumnya. Pasti ada salah satu atau beberapa hal yang melenceng dari apa yang
sudah dipersiapkan dan direncanakan oleh guru. Itu adalah konsekuensi seorang
guru apabila apa yang telah dipersiapkan dan direncanakan tidak terealisasi
dengan baik. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, bisa dilihat dari
faktor guru saat mengajar, kondisi siswa yang menerima materi pembelajaran,
serta media dan alat yang tidak mendukung dalam pembelajaran.
Dalam
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu Rani, beliau mengambil salah
satu pembelajaran tentang aturan. Kegiatan yang dilakukan oleh Ibu Rani dalam
pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Saat kegiatan awal, Ibu Rani mencoba untuk menguji
beberapa hal pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa mengenai materi
pembelajaran melalui tanya jawab. Pengetahuan dasar yang ingin ditanyakan oleh
Ibu Rani itu seputar materi aturan yang berlaku di rumah. Beliau meminta siswa untuk
menyebutkan aturan apa saja yang berlaku di rumah masing-masing agar siswa
lebih paham mengenai arti aturan dan tata tertib (aturan di sekolah). Apabila siswa
masih belum mengerti mengenai aturan apa saja yang ada di rumah, mereka bisa
bertanya ke orang tua mereka. Setelah siswa mengetahui aturan yang ada di rumah
mereka masing-masing, selanjutnya beliau bertanya mengenai fungsi dari tata
tertib dan apa akibat jika tata tertib tersebut dilanggar.
Di
dalam kegiatan inti Ibu Rani mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Kalau Kau
Suka Hati”. Dari lagu tersebut Beliau bertanya kepada siswa mengenai aturan apa
saja yang terdapat di lagu tersebut. Beliau juga meminta siswa untuk memberikan
contoh sikap tentang aturan yang berlaku di rumah, sekolah, dan masyarakat. Setelah
siswa dapat memberikan contoh aturan yang ada di kehidupan sehari-hari,
kemudian mereka diminta untuk membandingkan sikap yang pantas dilakukan dan
yang tidak pantas dilakukan saat menerapkan suatu aturan yang berlaku di
lingkungan sekitar. Setelah siswa memahami mengenai konsep aturan, Ibu Rani
dapat mengajak siswa untuk bermain warna dengan menempelkan telapak tangan di
kertas manila putih. Dari kegiatan itu siswa bisa lebih memahami mengenai
materi aturan.
Ibu
Rani juga bercerita ke kelompok kami mengenai beberapa kendala yang dihadapi
selama pembelajaran berlangsung. Kesulitan yang dihadapi oleh Ibu Rani selama
pembelajaran membahas penerapan aturan yang berlaku di sekolah, anak masih
sulit untuk menempatkan diri. Hal ini terjadi karena dalam mengajarkan materi
aturan yang berlaku, untuk siswa kelas I SD perlu diajarkan secara
berulang-ulang, dalam waktu jangka yang lama, secara bertahap. Siswa kelas I SD
tidak hanya bisa langsung paham mengenai materi aturan tetapi butuh proses yang
lama.
Agar
semua siswa patuh kepada aturan yang ada di kelas, maka Ibu Rani menerapkan
pemberian reward. Sistem pemberian reward diberikan setelah semester 2
karena semester 1 siswa belum memahami konsep aturan. Siswa akan diberi gambar
bintang ketika siswa bersikap baik saat pembelajaran. Lalu siswa diberikan
gambar orang cemberut saat siswa tidak mematuhi aturan yang ada saat
pembelajaran (misalnya ramai). Gambar-gambar tersebut diberikan untuk menegur
siswa secara perlahan ketika pembelajaran berlangsung untuk menghindari
peneguran secara kasar (guru sedapat mungkin menghindari sifat pemarah saat di
kelas). Kalau menjelaskan materi tentang aturan, yang harus dilakukan guru
adalah memberi pengertian-pengertian tentang kegunaan suatu aturan dibuat
sehingga penalaran anak akan berkembang. Pemberian materi tentang aturan tepat
diberikan kepada siswa kelas 1 agar mereka lebih paham bahwa aturan itu pasti
di semua tempat.
Kesulitan
lain yang terjadi selama pembelajaran ini adalah ibu Rani kesulitan untuk
menyediakan media pembelajaran PKn tentang aturan. Beliau berkata kalau di
kelas I SD itu lebih baik untuk mempersiapkan media untuk calistung saja,
tetapi untuk mata pelajaran lain khususnya PKn itu sebaiknya tidak perlu media.
Kalau pun ada media yang digunakan hanya sebatas gambar tentang macam-macam
aturan.
Pembelajaran
yang dilakukan di SD ini berlangsung selama 5 hari, 4 hari digunakan untuk
menerapkan pembelajaran tematik dan 1 hari untuk menerapkan pembelajaran di
luar pembelajaran tematik.
C. PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Persiapan
pembelajaran perlu dilakukan dengan matang. Yang dimaksud dengan persiapan yang
matang yaitu kondisi dimana guru telah mempersiapkan perangkat pembelajaran,
baik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran
yang mendukung, lembar evaluasi, nilai-nilai yang dapat diambil dari
pembelajaran serta tindak lanjut yang akan diberikan kepada tiap siswa di
kelas.
Hal
yang terkait dengan perencanaan pembelajaran adalah penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP hendakya dibuat dengan memperhatikan
unsur-unsur yang ada di dalamnya. Selain itu, sebaiknya kegiatan yang dilakukan
berkaitan dengan tema dan subtema.
Sebelum
melaksanakan pembelajaran di kelas, seorang guru telah mempersiapkan dan
merencanakan semua hal yang berkaitan dengan apa yang akan dilaksanakan saat
hari itu. Namun semua hal yang telah direncanakan belum tentu dapat
dilaksanakan semuanya sesuai dengan yang telah direncanakan. Hal ini bisa
disebabkan oleh beberapa hal, bisa dilihat dari faktor guru saat mengajar,
kondisi siswa yang menerima materi pembelajaran, serta media dan alat yang
tidak mendukung dalam pembelajaran.
2.
KESAN
Kesan
kami dalam penulisan makalah ini, kelompok kami merasa bahwa dalam mencari narasumber
seorang guru untuk dapat kami wawancarai cukup sulit. Karena tidak semua
sekolah mengimplementasikan kurikulum 2013.
Pada awalnya kelompok kami ingin melakukan wawancara di SD tempat kami
melakukan bimbel yaitu di SD Joannes Bosco, kami sudah memberikan surat izin
kepada bagian humas SD tersebut namun pihak humas dari SD Joannes Bosco belum
memberikan kepastian kepada kami untuk dapat melaksanakan wawancara dengan guru
kelas satu sebagai narasumber.
Kemudian
kelompok kami mencoba untuk mencari SD lain yang menggunakan kurikulum 2013 dan
akhirnya kami mendapat informasi dari teman kami bahwa SD yang menggunakan
kurikulum 2013 yaitu SDN Nogopuro. Kelompok kami mendatangi SD tersebut dan
kami pun mendapatkan izin dari pihak SDN Nogopuro dengan syarat harus ada surat
izin dari pihak kampus.
Disisi
lain kelompok kami mendapatkan informasi dari pihak SD Joannes Bosco, bahwa
pihak sekolah mengizinkan kelompok kami untuk melakukan wawancara. Akhirnya
kami melakukan wawancara dengan Bu Rani selaku wali kelas sekaligus guru kelas
I Empatik. Kami juga mendapat banyak informasi dan perangkat pembelajaran
seperti RPP dan silabus. Sedangkan untuk prota dan promesnya tidak ada karena
pihak sekolah memang belum membuatnya.
Hari
berikutnya kami juga mendatangi SDN Nogopuro dengan membawa surat izin dari
kampus sehingga kami dapat melakukan wawancara dengan guru kelas IB SDN
Nogopuro. Namun dalam pelaksanaan wawancara ini terdapat beberapa kendala
seperti RPP, promes, prota, dan silabus yang tidak boleh diminta softfile ataupun difotokopi. Selain itu
kendala yang lain yaitu jawaban dari narasumber tidak sesuai dengan yang
diharapkan oleh kelompok kami, karena jawaban dari guru kelas IB SDN Nogopuro
tidak sesuai dengan pertanyaan (kurang sinkron).
3.
SARAN
Sebaiknya dalam rangka mempersiapkan, merencanakan,
dan melaksanakan pembelajaran PKn di SD, guru harus menyiapkan dan merencanakan
pembelajaran dengan matang sehingga pelaksanaan pembelajaran dalam terlaksana
dengan baik dan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima
dan dipahami oleh siswa dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar