Kamis, 28 Mei 2015

Slow Learner (Lamban Belajar)



A.    PENGERTIAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER)
Anak Lamban belajar atau Slow Learner adalah anak yang memiliki prestasi belajar rendah atau sedikit di bawah rata-rata dari anak pada umumnya, pada salah satu atau seluruh area akademik. Jika dilakukan tes IQ maka skor mereka antara 70-90 (Cooter&Cooter Jr., 2004; Willey,2007) .
Anak-anak lamban belajar atau Slow Learner juga terbatas pada kemampuan lain seperti pada aspek komunikasi, bahasa, emosi, sosial dan moral.

B.     KARAKTERISTIK ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER)
1.      Intelegensi
Dari segi intelegensi anak-anak lamban belajar berada pada kisaran 70-90 berdasarkan skala WISC. Anak dengan IQ tersebut biasanya mengalami kesulitan pada semua mata pelajaran, terutama pada hafalan dan pemahaman, sulit memahami hal abstrak dan nilai hasil belajar rendah.
2.      Bahasa
Anak-anak lamban belajar mengalami masalah dalam berkomunikasi baik dalam menyampaikan ide dan gagasan maupun dalam memahami percakapan orang lain. Untuk meminimalisir kesulitan, sebaiknya melakukan komunikasi yang sederhana.
3.      Emosi
Anak-anak lamban belajar memiliki emosi yang kurang stabil, cepat marah dan meledak-ledak serta sensitif. Jika melakukan kesalahan atau tertekan, biasanya mereka cepat patah semangat.
4.      Sosial
Anak-anak lamban belajar dalam bersosialisasi biasanya kurang baik. Saat bermain, mereka memilih jadi pemain pasif atau penonton dan terkadang lebih senang bermain dengan anak dibawah usia mereka.
5.      Moral
Moral seseorang akan berkembang seiring kematangan kognitifnya, anak-anak lamban belajar tahu aturan yang berlaku, tetapi tidak paham untuk apa peraturan tersebut dibuat. Hal tersebut disebabkan kemampuan memori mereka terbatas sehingga sering lupa.

C.     PENYEBAB ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER)
1.      Faktor Prenatal (sebelum lahir) dan Genetik
Perkembangan seorang anak dimulai dari sejak pembuahan. Seluruh bawaan biologis seorang anak yang berasal dari kedua orangtuanya, berupa kromosom yang memecah menjadi partikel yang disebut gen,. kelainan dari kromosom dapat menyebabkan kelainan fungsi-fungsi kecerdasan. Selain komosom, juga disebabkan adanya gangguan biokimia dalam tubuh. Kondisi jantung ibu yang kurang baik juga menyebabkan transfer oksigen ke otak bayi menjadi kurang.
Anak lahir prematur disinyalir dapat melahirkan anak-anak lamban belajar karena organ tubuh bayi yang belum siap berfungsi secara maksimal sehingga proses perkembangannya lambat. 
2.      Faktor Biologis Non Keturunan
a.       Obat-obatan
Saat ibu hamil, tidak semua obat dapat diminum, karena ada beberapa jenis obat yang apabila diminum dapat merugikan janin. Begitu juga dengan ibu alkoholis, penggunaan dosis yang berlebih dapat berpengaruh pada kemampuan memori jangka pendek anak.
b.      Keadaan Gizi Ibu Yang Buruk Saat Hamil
Ibu hamil harus mendapatkan gizi yang baik selama proses kehamilannya.janin akan dapat hidup dan berkembang dengan baik jika ibu yang mengandungnya sehat. Bayi dalam kandungan akan mendapatkan makanan dari darah ibu melalui tali pusar.
c.       Radiasi Sinar X
Radiasi sinar X dapat mengakibatkan bermacam gangguan pada otak dan sistem tubuh lainnya. Radiasi sinar rawan terjadi saat usia kehamilan muda, kemudian berkurang resikonya saat usia hamil tua.
d.      Faktor Rhesus
Rini Handayani (2009), menyebutkan bahwa jika seorang pria Rh-positif menikah dengan wanita Rh-negatif, kadang-kadang mengakibatkan keadaan yang kurang baik bagi keturunannya.  
e.       Faktor Natal ( saat proses kelahiran)
Kondisi kekurangan oksigen saat proses kelahiran karena proses persalinan yang lama, dapat mengakibatkan transfer oksigen ke otak bayi terhambat. Oleh karena itu, untuk antisipasi kondisi seperti ini maka ibu hamil yang yang pernah mempunyai pengalaman seperti ini sebaiknya melakukan persalinan di rumah sakit.
f.       Faktor Postnatal (sesudah lahir) dan Lingkungan
Malnutrisi dan trauma fisik juga menjadi perhatian kita, begitu juga dengan lingkungan yang dapat berperan juga sebagai penyebab terjadinya anak lamban belajar (slow learner). Stimulasi yang salah, menyebabkan anak tidak dapat berkembang secara optimal. Gen dapat dianggap sebagai kemampuan intelektual, tetapi pengaruh lingkungan akan menentukan dimana letak IQ anak dalam rentang tersebut (Atkinson, dkk, 1983, h. 135).

D.      MASALAH YANG DIHADAPI ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER)
1.      Anak mengalami perasaan minder, karena kemampuan belajarnya lamban dibandingkan teman-temannya.
2.      Cenderung pemalu, menarik diri dari lingkungannya.
3.      Lamban menerima informasi, karena keterbatasan berbahasa.
4.      Hasil prestasi belajar kurang optimal sehingga dapat membuat stress karena ketidakmampuan mencapai harapannya.
5.      Ketidakmampuan mengikuti pelajaran, dapat membuat anak tinggal kelas.
6.      Mendapat label yang kurang baik dari teman-temannya.

E.       PENANGANAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER)
1.      Terapi Bermain
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang gemar bermain, mereka merasa senang bila melakukan aktivitas bermain. Terapi bermain adalah salah satu upaya psikoterapi untuk membantu mengatasi masalah sosial, bahasa atau motorik. 
2.      Terapi Perilaku
Diberikan kepada anak dengan tujuan melatih perilaku baru dengan mengubah lingkungan atau dengan proses kognitif dan emosional anak,. Misalnya, kebiasaan mencorat-coret tembok menjadi kebiasaan menggambar di buku.
3.      Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah terapi yang diterapkan untuk seluruh anggota keluarga dalam rangka membantu anak lamban belajar. Banyak masalah anak dapat diatasi dengan cepat karena bantuan atau dukungan keluarganya.
4.      Terapi Lain
Terapi lain seperti okupasi terapi, terapi renang dan lain-lain sesuai masalah yang dihadapi oleh anak, didahului konsultasi dengan para ahli.

F.        CARA YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MEMBANTU ANAK LAMBAN NELAJAR (SLOW LEARNER) di SEKOLAH
1.         Metoda Belajar Bagi Anak Lamban Belajar

a.    Ceramah
b.    Diskusi
c.    Tanya jawab
d.   Demonstrasi
e.    Kerja Kelompok
f.     Bermain Peran
g.    Discovery Learning
h.    Pemberian Tugas
i.      Metode Karyawisata
j.      Metode Latihan Keterampilan

2.     Cara Memulai Pembelajaran Pada Anak Lamban Belajar.
a.       Tidak memulai  pelajaran saat anak belum siap belajar.
b.      Selalu didahului dengan apersepsi.
c.       Berikan motivasi belajar untuk anak.
d.      Ciptakan hubungan baik antara guru dengan anak dan orangtua.
e.       Lakukan proses pembelajaran dengan PAIKEM(Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).
f.       Dimulai dari hal yang diminati anak, kemudian dibawa pada materi yang akan diajarkan.

1 komentar:

  1. assalamu'alaikum
    kak maaf, cuma mau tanya, boleh tau bukunya ini ?
    butuh bangt

    BalasHapus