Kamis, 28 Mei 2015

Pembelajaran model ASSURE



PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat dikatakan sebagai salah satu komponen penting dalam suatu pembelajaran karena dalam suatu strategi pembelajaran yang efektif dapat membuat siswa mudah memahami suatu topik yang sedang dipelajari. Sehingga pemilihan suatu strategi pembelajaran yang sesuai untuk siswa sangat perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan dari suatu pembelajaran yang dilakukan oleh guru itu sendiri.
                        Jika berbicara mengenai strategi pembelajaran yang efektif, tentu tak akan lepas dari muculnya pembelajaran yang menarik bagi siswanya. Pada era ini,  kemajuan pesat di bidang teknologi kerap kali di kolaborasikan untuk menunjang suatu proses pembelajaran yang efektif dan menarik. Dalam pengintegrasian antara penggunaan teknologi dan media guna sebagai peningkat proses pembelajaran siswa, maka diperkenalkan sebuah model ASSURE. Penggunaan model ASSURE oleh guru, kini diharapkan mampu membuat suatu pembelajaran menjadi efektif dan menarik untuk siswa.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah strategi pembelajaran yang paling baik di SD menurut kelompok kami?
2.      Apa saja langkah yang terdapat pada Utilize Technology Media and Materials (menggunakan media, teknologi, dan materi) pada model ASSURE?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui strategi pembelajaran yang paling baik di SD menurut kelompok kami.
2.      Mengetahui langkah yang terdapat pada Utilize Technology Media and Materials (menggunakan media, teknologi, dan materi) pada model ASSURE.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar. Menurut kelompok kami strategi pembelajaran yang paling baik diterapkan di SD adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Strategi yang berpusat pada siswa lebih menekankan pada situasi dimana siswa yang akan memimpin dan mengarahkan situasi belajar. Guru tetap masih bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan mata pelajaran yang sudah ia rancang namun masih memfokuskan segala hal dalam pembelajaran pada siswa. Peran guru beralih menjadi memfasilitasi (fasilitator), sering kali siswa diminta untuk bekerja sama di dalam kelompok kecil dan membantu para siswa untuk fokus pada pencapaian yang diinginkan.
Salah satu strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa yang kami pilih adalah strategi belajar kooperatif (Cooperative Learning).  Strategi belajar kooperatif merupakan strategi pembelajaran dimana di dalam prosesnya siswa diberi tugas untuk menyelesaikannya secara berkelompok. Para siswa saling bekerjasama untuk saling mendapat keuntungan dari potensi belajar anggota lainnya. Tujuan strategi belajar kooperatif untuk menentukan kebutuhan belajar mereka sendiri dan bekerjasama dengan siswa lain untuk meningkatkan pengalaman belajar mereka.
Strategi belajar kooperatif memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:
·         Kelebihan strategi belajar kooperatif:
1.      Manfaat belajar. Pengelompokan siswa dengan kemampuan yang beragam memberikan keuntungan bagi seluruh siswa.
2.      Formal atau informal. Kelompok bisa bersifat formal atau informal berdasarkan kebutuhan belajar.
3.      Kesempatan belajar. Kelompok berjangka panjang dapat dibuat, yang menciptakan kesempatan belajar beragam.
4.      Area konten. Seluruh area konten bisa disertakan dalam aktivitas belajar kolompok.
·         Kekurangan strategi belajar kooperatif:
1.      Keterbatasan ukuran. Kelompok harus tetap berukuran kecil, sebab jika tidak belajar akan menjadi tidak seimbang.
2.      Berpotensi berlebihan-digunakan. Sebagai sebuah strategi, belajar kooperatif dapat digunakan secara berlebihan dan bisa kehilangan keefektifannya.
3.      Keterbatasan anggota kelompok. Pengelompokan berdasarkan satu kemampuan saja tidak meningkatkan kesempatan belajar bagi seluruh anggota.
Cara menerapkan strategi ini di dalam suatu pembelajaran adalah meminta siswa untuk membentuk suatu kelompok, dimana anggota di dalam kelompoknya terdiri dari orang-orang secara heterogen. Guru memberikan beberapa soal kepada tiap-tiap kelompok dan meminta mereka untuk menyelesaikan soal-soal tersebut secara bekerja sama dalam kelompok, dan diharapkan seluruh anggota di dalam kelompok dapat memahami jawaban dari masing-masing soal yang dikerjakan. Siswa sendiri yang memimpin dan mengarahkan situasi dalam pembelajaran tetapi guru juga tetap harus mendampingi siswa. Setelah kelompok selesai mengerjakan soal-soal atau membaca materi yang telah diberikan oleh guru, guru melakukan review atau pengulangan dengan menggunakan salah satu model pembelajaran Make a match atau Two Stay – Two Stray. Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran seperti itu siswa dapat mempunyai pemahaman yang baik mengenai materi pembelajaran yang ia pelajari hari itu.

B.      Utilize Technology, Media and Materials (menggunakan media, teknologi, dan materi) pada model ASSURE
Dalam pengajaran yang berpusat pada guru maupun siswa, perlu dipakai pedoman 5P berikut:
1.   Tinjauan (preview) Teknologi, Media dan Materi.
           Hendaknya tidak sekali-kali digunakan bahan ajar pembelajaran tanpa dilakukan peninjauan terlebih dulu. Proses penyeleksian bahan ajar ini menentukan materi yang cocok dengan tujuan dan kondisi siswa.
2.   Mempersiapkan bahan ajar (Prepare the Material)
           Dalam menyiapkan bahan ajar, langkah pertama adalah mengumpulkan semua materi dan peralatan yang akan diperlukan, kemudian menentukan urutan penggunaan materi dan medianya.
3.   Mempersiapkan lingkungan belajarnya (Prepare the Environment)
           Pembelajaran sesuai seperti yang diharapkan tak lepas dari pengaturan fasilitas-fasilitas yang ada dalam suatu tempat atau ruang yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Memeriksa dan mengatur semua fasilitas yang ada dalam kelas, lab, atau tempat lain yang akan digunakan untuk proses belajar mengajar sangat baik untuk dilakukan, supaya siswa nyaman saat pembelajaran berlangsung dan materi dapat tersampaikan dengan baik.
4.   Mempersiapkan siswa (Prepare the Learners)
           Mempersiapkan siswa sama pentingnya dengan memberikan pengalaman belajar. Berikut ini salah satu pemanasan yang tepat: di sampaikan terlebih dahulu pengantar untuk memberikan tinjauan isi pelajaran, dasar pemikiran tentang topik yang akan dikaji, pemberian motivasi untuk menciptakan kondisi mengapa perlu mengetahui sesuatu dan cara-cara lainnya yang bertujuan untuk mengarahkan perhatian ke aspek-aspek tertentu dalam pelajaran.
5.   Berikan pengalaman belajar (Provide the Learning Experience).
           Jika semua hampir siap maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Jika bahan ajar berbasis guru, maka hendaknya disajikan secara profesional atau Showmanship, atau dengan kata lain adalah kemampuan guru dalam mengarahkan perhatian siswa di kelas.
           Jika pengalaman belajar itu terpusat pada siswa, peran guru adalah sebagai pemandu atau fasilitator, yakni membantu siswa dalam mengeksplorasi topik, misalnya di internet, membahas isi, mempersiapkan materi untuk portofolio atau menyampaikan informasi ke rekan sekelasnya.











BAB III
PENUTUP

·         Kesimpulan  :
-          Strategi pembelajaran yang paling baik diterapkan di SD menurut kelompok kami adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa yang kami pilih adalah strategi belajar kooperatif (Cooperative Learning). Strategi belajar kooperatif merupakan strategi pembelajaran dimana di dalam prosesnya siswa diberi tugas untuk menyelesaikannya secara berkelompok. Cara menerapkan strategi belajar kooperatif ini dengan meminta anak untuk bekerja dalam kelompok.
-          Langkah atau tahap-tahap  yang terdapat dalam  utilize technology, media, and materials (menggunakan media, teknologi, dan materi) pada model ASSURE antara lain:
1.      Tinjauan (preview) Teknologi, Media dan Materi.
2.      Mempersiapkan bahan ajar (Prepare the Material)
3.      Mempersiapkan lingkungan belajarnya (Prepare the Environment)
4.      Mempersiapkan siswa (Prepare the Learners)
5.      Berikan pengalaman belajar (Provide the Learning Experience).















DAFTAR REFERENSI

Smaldino, S.E., Lowther, D.L,  & Russel, J. D.  (2012). Instructional technology and media for learning (10th ed). Boston: Pearson Education, Inc.
Smaldino, S.E., Lowther, D.L,  & Russel, J. D.  (2012). Instructional technology and media for learning: teknologi pembelajaran dan media untuk belajar. Boston: Pearson Education, Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar